Menjadi seorang ibu baru memang tak
mudah. Banyak pelajaran baru yang harus perlahan-lahan dipelajari ibu
untuk merawat sang buah hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang
tergolong banyak ditakuti ibu baru adalah saat harus memandikan bayi.
Kondisi fisik bayi yang masih ringkih membuat Anda jadi takut untuk
memandikannya.
"Selain itu, ada juga ketakutan karena belum
berpengalaman untuk memandikan bayi. Misalnya tidak tahu harus pakai air
hangat atau air dingin, dan lain-lain," tukas dr. Atilla Dewanti, SpA
dalam acara workshop Baby Spa di Graha Unilever, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut Dr. Atilla ada beberapa langkah mudah yang harus dilakukan saat memandikan si kecil tergantung dari usianya.
Bayi usia 0-3 bulan
1.
Untuk memandikan bayi yang baru lahir sampai berusia tiga bulan, ia
menyarankan untuk menggunakan air yang hangat. "Kulit bayi baru lahir
punya kulit yang sangat tipis sehingga masih sensitif. Air dingin bisa
membuatnya hipotermia," tukasnya. Siapkan air hangat di dalam bak mandi.
2.
Kemudian, awali dengan mengelap tubuh bayi dimulai dari bagian atas,
dan kepala. Selanjutnya, mulailah untuk mencuci rambutnya. Namun,
biarkan tubuh bayi tetap terbungkus dengan selembar kain flanel yang
hangat.
3. Setelah bagian kepala selesai dibersihkan, lanjutkan
membersihkan bagian badan bayi. Buka pembungkus flanel bayi, dan awali
dengan membersihkan bagian alat kelamin bayi. Terakhir bersihkan badan,
tangan dan kaki bayi.
4. Terakhir, bilas dengan seluruh tubuh bayi dengan washlap yang sudah dibasahi air hangat sampai bersih.
Bayi usia 4-11 bulan
1.
Usia 4-5 bulan, bayi sebaiknya masih dimandikan dengan air hangat. Dr.
Atilla menyarankan untuk bayi diperkenalkan dengan air dingin ini mulai
dari usia enam bulan ke atas.
2. Awali dengan membersihkan tubuh bayi bagian depan dan belakang dengan menggunakan washlap yang sudah diberi sabun bayi. Pastikan sabun yang digunakan ini lembut dan aman bagi kulit bayi.
3. Setelah bersih dan cairan sabun hilang semua, angkat bayi dari bak mandi dan keringkan dengan handuk.
kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar