Kamis, 13 September 2012

Disfungsi Ereksi

Selain ejakulasi dini, disfungsi ereksi juga merupakan bentuk gangguan fungsi seksual pada laki-laki. Disfungsi ereksi merupakan masalah yang umum dimana seorang pria merasa kesulitan menjaga ereksi penisnya pada waktu hubungan intim.

Disfungsi ereksi dapat berupa penis yang tidak cukup keras atau tidak dapat mempertahankan ereksi  cukup lama ketika melakukan hubungan seksual. Dampak yang dapat dirasakan dari masalah disfungsi ereksi ini adalah terganggunya keharmonisan rumah tangga.

Seorang pria dikatakan mengalami disfungsi ereksi ketika dia kesulitan mempertahankan ereksi secara terus menerus mengalaminya sampai enam bulan atau lebih

Disfungsi ereksi dapat terjadi pada pria di semua usia, baik muda maupun tua. Tapi pada umumnya masalah ini sering terjadi pada pria setengah baya atau tua. Diperkirakan hanya dua persen pria berusia 30-an yang mengalaminya, sedangkan setengah dari pria berusia 60-70 tahun mengalaminya.

Disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis, atau gabungan dari keduanya. Sekitar 60-80% kasus disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor fisik.

Faktor fisik biasanya disebabkan oleh inflamasi prostat, penyakit jantung, hipertensi, aterosklerosis, diabetes, anemia, tuberculosis, pneumonia, dll. Penyebab lainnya bisa karena ganguan hormonal maupun mengkonsumsi obat tertentu dalam jangkan panjang.

Sedangkan faktor psikologis berasal dari dalam diri si pria sendiri. Banyak yang merasa gagal sebagai lelaki ketika daya seks nya melemah. Hal tersebut diperparah dengan perasaan cemas dan stress  yang menyertainya. 

Faktor psikologis bisa disebabkan oleh kurang percaya diri, kurangnya hasrat seksual, cemas, depresi, stress, konflik rumah tangga, dll.

Kebanyakan kasus disfungsi ereksi dapat disembuhkan, semakin cepat ditangani  semakin tinggi kemungkinan untuk sembuh. Cuman sayangnya, banyak pria yang enggan memeriksakan dirinya ke seksolog atau urolog karena malu atau alasan lainnya.

Penanganan terhadap faktor fisik bisa dimulai dengan memperbaiki penyakit yang mendasarinya. Pada beberapa penyakit kronis, yang dapat dilakukan hanyalah memperbaiki kondisi, tidak sepenuhnya memulihkan.

Untuk pengobatan disfungsi ereksi  yang disebabkan oleh factor psikologis pasien memerlukan terapi atau konseling dengan terapis.

0 komentar:

Posting Komentar