Selain ejakulasi dini, disfungsi ereksi juga merupakan
bentuk gangguan fungsi seksual pada laki-laki. Disfungsi ereksi merupakan
masalah yang umum dimana seorang pria merasa kesulitan menjaga ereksi penisnya
pada waktu hubungan intim.
Disfungsi ereksi dapat berupa penis yang tidak cukup keras
atau tidak dapat mempertahankan ereksi
cukup lama ketika melakukan hubungan seksual. Dampak yang dapat
dirasakan dari masalah disfungsi ereksi ini adalah terganggunya keharmonisan
rumah tangga.
Seorang pria dikatakan mengalami disfungsi ereksi ketika dia
kesulitan mempertahankan ereksi secara terus menerus mengalaminya sampai enam
bulan atau lebih
Disfungsi ereksi dapat terjadi pada pria di semua usia, baik
muda maupun tua. Tapi pada umumnya masalah ini sering terjadi pada pria
setengah baya atau tua. Diperkirakan hanya dua persen pria berusia 30-an yang
mengalaminya, sedangkan setengah dari pria berusia 60-70 tahun mengalaminya.
Disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor fisik dan
psikologis, atau gabungan dari keduanya. Sekitar 60-80% kasus disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor fisik.
Faktor fisik biasanya disebabkan oleh inflamasi prostat,
penyakit jantung, hipertensi, aterosklerosis, diabetes, anemia, tuberculosis,
pneumonia, dll. Penyebab lainnya bisa karena ganguan hormonal maupun
mengkonsumsi obat tertentu dalam jangkan panjang.
Sedangkan faktor psikologis berasal dari dalam diri si pria
sendiri. Banyak yang merasa gagal sebagai lelaki ketika daya seks nya melemah.
Hal tersebut diperparah dengan perasaan cemas dan stress yang menyertainya.
Faktor psikologis bisa disebabkan oleh kurang percaya diri,
kurangnya hasrat seksual, cemas, depresi, stress, konflik rumah tangga, dll.
Kebanyakan kasus disfungsi ereksi dapat disembuhkan,
semakin cepat ditangani semakin tinggi
kemungkinan untuk sembuh. Cuman sayangnya, banyak pria yang enggan memeriksakan
dirinya ke seksolog atau urolog karena malu atau alasan lainnya.
Penanganan terhadap faktor fisik bisa dimulai dengan memperbaiki
penyakit yang mendasarinya. Pada beberapa penyakit kronis, yang dapat dilakukan
hanyalah memperbaiki kondisi, tidak sepenuhnya memulihkan.
Untuk pengobatan disfungsi ereksi yang disebabkan oleh factor psikologis pasien
memerlukan terapi atau konseling dengan terapis.
0 komentar:
Posting Komentar