Masalah ereksi merupakan masalah yang suka dialami lelaki.
Orang yang mengalami masalah ereksi, biasanya akan merasa malu dan kecewa,
begitu juga pasangannya yang merasa kurang puas dan hal tersebut akan berdampak
kepada keharmonisan dalam rumah tangga.
Masalah ereksi bukan hanya disebabkan faktor psikologis saja
tetapi kebanykan terkait penyakit fisik. Lelaki yang mengalami masalah ereksi cenderung
tidak mengetahui bahwa masalah ereksi bisa diobati.
Hal tersebut memerlukan pendidikan yang benar, seperti untuk
berkonsultasi kepada pakarnya, karena ukuran penis bukan menjadi persolan
utama, tapi yang terpenting adalah kemampuan ereksi.
Menurut Prof Wimpie, seperti yang dikutip kompas bahwa ukuran penis bukan menjadi
persoalan utama, namun yang terpenting adalah kemampuan ereksi dan mengontrol
ejakulasi. Jika terjadi masalah, lakukan perawatan segera jika ingin hubungan
seksual pasutri saling terpuaskan.
Lakukan pemeriksaan dengan konsultasi
Lelaki dengan masalah ereksi perlu melakukan pemeriksaan dengan benar. Konsultasi menjadi langkah awalnya. Persoalan ereksi yang tidak optimal bisa jadi karena disfungsi ereksi (DE) atau gangguan seksual lainnya. Belum tentu pria dengan skala 2 (seperti pisang) lantas dikatakan DE. Bisa juga karena gangguan libido misalnya, jelas Prof Wimpie. Dengan konsultasi, lelaki bisa mengetahui lebih mendalam tentang masalah ereksinya. Sehingga nantinya akan diketahui penanganan yang tepat. Apakah terletak pada libido atau pada skala ereksi yang perlu ditingkatkan lagi.
Cari tahu penyebabnya
Setelah mendapati diagnosa yang benar mengenai masalah ereksi, selanjutnya bisa ditelusuri apa penyebabnya. Apakah gangguan hormon, pengaruh obat-obatan, atau masalah psikis. Dari sini akan diadakan evaluasi untuk mengatasi penyebabnya.
Bantuan obat-obatan
Obat bisa membantu ereksi, namun harus tetap dengan resep dokter. Kalaupun membutuhkan viagra, pastikan disertai resep dokter. Tentunya melalui konsultasi sebelumnya untuk mendapat penanganan yang tepat. PDE5 inhibitor merupakan obat khusus yang dibuat untuk pengobatan disfungsi ereksi. Terapi oral di tahun 1990-an juga menjadi pengobatan untuk pria dengan keluhan DE.
Dari percobaan pengobatan DE di Asia, 80 persen lelaki mampu meningkatkan kepuasan hubungan seksualnya. Sementara itu, 77 persen perempuan merasa terpuaskan, setelah masalah ereksi pasangannya terobati.
Lakukan pemeriksaan dengan konsultasi
Lelaki dengan masalah ereksi perlu melakukan pemeriksaan dengan benar. Konsultasi menjadi langkah awalnya. Persoalan ereksi yang tidak optimal bisa jadi karena disfungsi ereksi (DE) atau gangguan seksual lainnya. Belum tentu pria dengan skala 2 (seperti pisang) lantas dikatakan DE. Bisa juga karena gangguan libido misalnya, jelas Prof Wimpie. Dengan konsultasi, lelaki bisa mengetahui lebih mendalam tentang masalah ereksinya. Sehingga nantinya akan diketahui penanganan yang tepat. Apakah terletak pada libido atau pada skala ereksi yang perlu ditingkatkan lagi.
Cari tahu penyebabnya
Setelah mendapati diagnosa yang benar mengenai masalah ereksi, selanjutnya bisa ditelusuri apa penyebabnya. Apakah gangguan hormon, pengaruh obat-obatan, atau masalah psikis. Dari sini akan diadakan evaluasi untuk mengatasi penyebabnya.
Bantuan obat-obatan
Obat bisa membantu ereksi, namun harus tetap dengan resep dokter. Kalaupun membutuhkan viagra, pastikan disertai resep dokter. Tentunya melalui konsultasi sebelumnya untuk mendapat penanganan yang tepat. PDE5 inhibitor merupakan obat khusus yang dibuat untuk pengobatan disfungsi ereksi. Terapi oral di tahun 1990-an juga menjadi pengobatan untuk pria dengan keluhan DE.
Dari percobaan pengobatan DE di Asia, 80 persen lelaki mampu meningkatkan kepuasan hubungan seksualnya. Sementara itu, 77 persen perempuan merasa terpuaskan, setelah masalah ereksi pasangannya terobati.
sumber: kompas
0 komentar:
Posting Komentar