Tidak sedikit perempuan yang terserang keputihan ketika hamil. Sebenarnya
keputihan tersebut hal yang biasa tapi bisa juga kondisi tersebut berbahaya.
Jadi, diharapkan wanita hamil jangan sepelekan keputihan saat hamil, apalagi
pada trimester pertama dimana kondisi janin masih sangat lemah sehingga
membutuhkan perawatan lebih, termasuk dalam menjaga kebersihan vagina.
Keputihan ini merupakan salah satu gejala terjadinya infeksi pada vaniga. Hal
ini terjadi akibat terganggunya keseimbangan normal bakteri “baik” akibat
bakteri “jahat” yang tumbuh pesat di vagina.
Bakteri jahat yang tumbuh di
vagina ini akan membuat pH (tingkat keasaman) vagina meningkat.
Kondisi pH vagina yang normal berada pada kisaran 4,5 ke bawah. Tapi ketika
aktivitas bakteri yang meningkat dapat mengakibatkan keputihan serta
meningkatkan kadar pH-nya sampai angkat tujuh.
Pada wanita hamil, infeksi bakteri ini akan mengganggu perkembangan janin,
dan merusak sel-sel ketuban sehinggan meningkatkan resiko ketuban pecah sebelum
waktunya.
Apalagi jika keputihan tersebut ditandai dengan adanya lendir yang berwarna
putih kehijauan dan berbau juga bisa berakibat pada kelahiran bayi premature. Bahkan sekitar 50 persen kelahiran bayi prematur disebabkan oleh
infeksi vagina akibat bakteri.
Bayi yang lahir premature bisa mengalami berbagai gangguan
kesehatan, seperti lumpuh otak, kebutaan, sampai gangguan kognitif. Keputihan
juga bisa meningkatkan risiko kematian bayi sampai dengan 40 kali lipat.
Dan perlu diingat ya, ketika mengalami keputihan saat hamil,
jangan sembarangan minum obat anti keputihan. Untuk lebih tepatnya,
konsultasikan dengan dokter agar keputihannya bisa diobati tanpa mengganggu
jabang bayi.
Soo, bu… jangan anggap enteng keputihan, ya.. J
0 komentar:
Posting Komentar